Adab Berdoa dalam al qur'an dan Sunnah

Adab Berdoa dalam al qur'an dan Sunnah

Beberapa etika berdoa yang kami sebutkan ini terdapat dalam ayat-ayat Al Qur”an, hadits hadits nabi dan ucapan para ulama salafush-shalih dari golongan shahabat dan para tabi'in.
Pertama: Yakin dan percaya bahwa Allah SWT.  akan mengabulkan doa tersebut.
Seorang hamba Allah & yang beriman, walaupun perkara yang ia panjatkan dalam doanya kepada Ailah &, adalah perkara yang besar dan sulit,
harus ada rasa percaya kepada Allah SWT.  di dalam hatinya, bahwa Allah SWT.  akan memperkenankan doanya Karena itu Rasulullah SAW. menyerukan kepada.
kita agar memili‘ki kebulatan tekad dalam berdoa dan yakin kepada Allah & bahwa doa tersebut akan terkabul. '


Dari Anas RA, ia berkata, "Bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
Jika salah seorang di antara kamu berdoa, hendaklah ia sungguh-sungguh dalam memintanya. Janganlah ia mengatakan, 'Ya Allah jika Engkau menghendaki berikanlah kepadaku; Karena sesungguhnya Allah tidak terpaksa untuk mengabulkan doa'.
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Bahwa Rasulullah & bersabda, '
Berdoalah kamu kepada Allah & dan kamu yakin akan dkabulkan, ketahuilah sesungguhnya Allah  tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan bemain-main. 


Imam Al Mubarakfuri RA, berkata, Makna hadits, Dan kamu yakin dengan terkabulya doa itu ' adalah, kamu berada dalam keadaan yakin bahwa doa kamu akan dikabulkan. Artinya, ketika kamu berdoa, jadilah kamu berada dalam keadaan berhak untuk dikabulkan, dengan melaksanakan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan yang mungkar, melaksanakan semua syaratsyarat berdoa, seperti hadirnya hati, memperhatikan waktu-waktu dan tempat-tempat yang mulia, menggunakan keadaan-keadaan yang lembut seperti saat sujud dan lain sebagainya, agar rasa terkabulnya doa di hati kamu lebih besar daripada akan ditolak.


-Kamu juga harus yakin bahwa Allah Swt. tidak akan menyia-nyiakan kamu karena luasnya kemuliaan-Nya, sempurnanya kekuasaan-Nya dan ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu untuk mewujudkan kesungguhan harapan dan keikhlasan, karena sesungguhnya orang yang berdoa itu, jika harapannya tidak benar maka doanyapun tidak benar.
”Dari hati yang lalai'j artinya hati yang berpaling dari Allah SWT. atau dari apa yang diminta.
Sementara kata ”Laah: ” (lalai) berasal dari kata Al-Lahwu yang berarti bersikap main-main dalam doa atau disibukkan oleh sesuatu selain Allah SWT. Inilah pilar adab dalam berdoa, oleh sebab itu' disebutkan secara khusus'. "6


KEDUA TERUS MENERUS BERDOA,

Dari Abu huairah RA. dari Rasulullah Saw . Beliau bersabda:


لايزال يستجاب للعبد مالم يدع بإثم أو قطيعة رحم مالم يستعجل .

"Doa seorang hamba akan terus dikabulkan selama ia btidak berdoa untuk perbuatan dosa, memutuskan silaturahim dan selama ia tidak tergesa gesa . "
Para sahabat bertanya . Apakah yang dimaksud tergesa gesa Tersebut? Rasulullah  Saw. Bersabdah:  Orang yang telah berdoa tersebut berkata , aku telah berdoa tetapi aku tidak melihat doaku di kabulkan , maka ketika itu ia kesal dan tidak mau lagi berdoa.

KETIGA : MERENDAHKAN DAN MELEMBUTKAN SUARA,.

ALLAH SWT. mememrintahkan agar kita merendahkan diri merasa hina  hina terhadapnya. Allah SWT. berfirman

ادعو ربكم تضرعا وخفية إنه لا يحب المعتدين

Berdoalah kepada tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut . Sesungguhnya allah tidak menyukai orang orang yang melampaui batas ." (Qs. Al A'raaf(7); 55)
Dari abu musa Ra. Berkata rasulullah bersabdah;
Rendahakanlah suara kamu karena kamu tidak berdoa kepada sesuatu yang tuli dan tidak ada , sesungguhnya kaamu berdoa kepada dia yang maha mendengar  dan maha melihat. '8


Keempat: Berdoa kepada Allah SWT. dengan Asma ’ul Husna dan sifat-sifat-Nya Yang Agung
Allah SWT. berfirman,

ولله الاسماء الحسنى فاعوه بها

'Hanya milik Allah asma 'ul husna, maha bennohonlah kepada-Nya dengan menyebut  asma 'ul husna itu... " (Qs. Al A'raaf [7]: 180)


Dari Buraidah ra. sesungguhnya Rasulullah Saw. mendengar seseorang mengucapkan, ”Ya Allah, aku meminta kepada-Mu, aku bersaksi sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada tuhan selain Engkau Yang Maha Esa, tempat meminta yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, tidak ada sesuatupun yang setara dengan-nya', Rasulullah saw. bersabda, 'Engkau telah berdoa kepada Allah swt. dengan namaNya, jika meminta dengan nama-nama itu, maka Allah swt. akan memberikan, jika berdoa ' dengan 'doa itu, maka Allah & akan mengabulkaman."9


Dari Anas ra., ia duduk bersama Nabi Muhammad saw., ada seseorang yang melaksanakan shalat kemudian berdoa, ”Ya Allah, aku meminta kepada-Mu, karena. sesungguhnya segala pujian hanya milik-Mu, tiada Tuhan selain Engkau Yang Maha Menolong, menciptakan langit dan bumi, wahai Yang Memiliki Keagungan dan Yang Memiliki K emuliaan, wahai Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri', Rasulullah saw  bersabdah, 'Ia telah ber8doa kepada Allah swt. dengan nama -Nya Yang A gung, nama yang jika digunakan dalam doa, maka doa akan dikabulkan, Jika meminta dengan nama itu maka akan diberi. ''10



Kelima : Berdoa dengan amal shaleh.

Hal ini terdapat dalam kisah tiga orang yang masuk dalam gua, mereka terperangkap oleh batu besar yang jatuh pada mulut gua, mereka melakukan tawassul kepada allah SWT.  dengan amal perbuatan mereka  yang paling ikhlas dan paling benar, kemudian allah swt,  mengabulkan doa mereka.


Keenam: Sholawat Kepada Nabi Muhammad SAW,

Ini merupakan suatu parkara yang banyak dilupakan orang. dari anas bin malik ra,  hadist narfu' beliau berkata  Setiap doa terhalang hingga seseorang yang berdoa itu  mengucapkan sholawat kepada Nabi muhammad saw. ''11
Dalam riwayat disebutkan.

yang artinya: Setiap doa terhalang hingga seseorang yang berdoa itu  mengucapkan sholawat kepada Nabi muhammad saw. beserta keluarganya ''12



Ketujuh: memakan makanan yang baik mengangkat kedua tangan dan menghadap kiblat.

Syarat ini terdapat pada hadist hadist nabi saw. para ulama' telah menyusun kitab dalam masalah ini kita temukan, bahwa imam shuyuthi telah menyusun sebuah kitab berjudul "Fadh al Wi'a fi Ahadist  Raf al yadain wa ad-du'a",  dan lain sebagainya didalamnya disebutkan banyak adab, bahkan syarat syarat yang dipenuhi dalam berdoa, namun agar tidak terlalu panjang lebar kami cukupkan apa yang telah kami tulis. hanya kepada allah swt.  sajalah kita  meminta pertolongan  dan jalan yang lurus hanya dengan dialah kita memperoleh pertolongan.


Imam al baihaqi ra, telah merangkum beberapa adab  berdoa ini  dalam kitab, syu'ab al iman, beliau berkata:
Diantara rukun rukun berdoa adalah hendaknya tidak meminta sesuatu yang menyulitkan meminta dengan suatu tujuan yang benar, berbaik sangka terhadap allah swt, ketika berdoa, perasaan terkabulnya doa lebih besar didalam hati daripada perasaan doa itu ditolak . berdoa kepada allah swt.  dengan asmaul husna  dan sifat sifat nya yang tinggi memohon dengan kesungguhan dan kebenaran.


Sebaiknya orang yang bedoa tidak di sibukan dengan hal hal lain. Hingga tidak melaksanakan kewajiban kepada allah SWT. Hendaklah doa itu suatu kebenaran, bukan menguji tuhan yang maha kuasa, kemudian menggunakan bahasa yang baik ketika berdoa, dan jangan menyebutkan ungkapan untuk tuhan yang mulia  dengan ungkapan  yang di gunakan kepada orang yang sdrajat atau sahabat, hal tersebut menunjukan kurangnya rasa malu, buruknya adab atau lemah akal.


 Setelah itu berdoalah dengan tenang tidak perlu gelisah dan ingin segera terkabul , setiap kali doa itu tertunda, mak doa itupun harus  terus dilakukan. Dia antara adab berdoa adalah ; jika permohonan itu besar , ia tetap melakukan pengagungan  terhadap dzat allah swt.  Memohon sesuatu yang kecil dan besar dengan doa yang sama.


Bersungguh terus kontinue dalam memohon. Memelihara doa dalam keadaan tenang, tidak mengkhususkan doa hanya pada saat sulit dan tertimpa musibah.


Memiliki tekad yang kuat ketika berdoa. Berdoa dengan menyebutkan doa sebanyak tiga kali. Membuat  sebuah text doa  berdoa dalam keadaan suci. Berdoa di akhir sholat. Berdoa menghadap kiblat mengangkat kedua tangan hinga sejajar dengan kedua bahu. Merendahkan suara ketika berdoa. Memuji allah swt. Dengan tahmid  ketika doa itu terkabul.  Jangan pernah satu hari satu malampun kosong dari doa.

Imam al baihaqi ra, berkata:  untuk berdoa hendaklah di cari waktu waktu dan keadaan keadaan  serta tempat tempat  yang di harapkan doa itu terkabul.


Waktu Waktu Mustajab Untuk Berdoa:

Antara waktu dzuhur dan ashar pada hari rabu. Pada waktu tergelincirnya matahari hingga tenggelam di hari jum.at. doa di tengah malam. Doa pada hari arafah..

Keadaan Keadaan mustajab  untuk berdoa:

Ketika berpuka puasa  ketika turun hujan  dan ketika bertemunya dua barisan pasukan perang. Ketika umat islam berkumpul untuk berdoa . Di akhir  shalat wajib dan ketika selesai dari suatu majlis.

Tempat Tempat Mustajab untuk berdoa:

Temoat miqat untuk melaksakan ibadah haji. Dua temoat melempar jumrah . Di baitullah dan multazam. Di atas bukit Shafa dan marwah. 13.

Majdi Fathi As-sayyid.

____________________________________
④. HR. Imam bukhari (VIII/92)  Dalam pembahasan tentang doa, Bab: bersunguh sunguh dalam berdoa sesungguhnya allah tidak terpaksa. HR. Imam muslim, dengan lafaz bersungguh sungguh  dalam berdoa" (XVII/6) Dalam pembahasan tentang zikir  doa dan taubat. Bab: bersungguh sungguh dalam berdoa  dan jangan berkata  jika engkau (allah) mau HR. Imam ahmad (III/101).
_____________________________________
HR. Imam at-tirmidzi (3545) dalam pembahasan tentan doa -  doa al hakim dalam kitab Al mustadrak(1/493). Syekh al bani ra, menshahihkan  hadist ini , lihat as silsilah as sahihah no. 594, Shahih Al jami,' no. 243.


⑥. Tuhfat Al  ahwadzy IX/450

⑦. HR Imam muslim (XIII/53) Dalam pembahasan tentang zikir , doa dan istigfar . Bab: penjelasan doa akan di kabulkan sekama tidak tergesa gesa.

⑧. HR Imam bukhari dalam pembahasan tentang doa doa  IX/101. HR. Imam muslim  dalam pembahasan  tentang zikir ,doa dan taubat bab: anjuran merendahkan suara , XVII/25.


⑨. HR. Imam ahmad  dalam kitab musnad III/120. Abu daud  no.  1493  dalam pembahasan tentang sholat , bab;  Doa Hr.  Alhakim dalam kitab al  mustadrak. 1/504 , dinilai sahih dan di setujui oleh adz dzahabi.

⑩. Hr. Imam ahmad daalam kitab musnad , III/120. Abu daud hadist no. 1493 dalam pembahasan tentang sholat. Bab: doa alhakim dalam kitab al mustadrak. 1/504, dinilai dan di setujui oleh adz dzahabi.


11. Dimua oleh imam shuyuti  dalam kitab al jami, as saghir no. 6303 'azaa imam ad dailami  dalam kitab musnad  al firdaus  dari anas dinilai hasan . Oleh syeikh albani  dalam kitab  shahih al jami, no. 4399.

12. Hr.  Ath tabrani  dalam dalam al ausah , para perawinya dapat dipercaya , sebagaimana yang dikatakan  oleh imam al haitsami dalam kitab Majma, al fawa,id X/160.

13. Dari kitab Syu,ab  al imam , karangan  imam al baihaqi.
_____________________

Artikel ini Di lansir Dari: buku 101 orang orang yang dikabulkan doanya.

Penerjemah: Ustadz abdul somad Lc. Ma
Editor           :  Abu Salwah

Semoga bermanfaat 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama